This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, October 27, 2019

Sistem Pernapasan ( sistem respirasi ) Ter-Infeksi & Penyebabnya?!

Kali ini Lurinfo akan membahas tentang "Sistem Pernapasan atau sistem respirasi" adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.



Ada 2 jenis pernapasan :
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

  1. Fase inspirasi. Fase ini diawali dengan berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada terangkat atau membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembali ditariknya otot antara tulang rusuk ke belakang yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

  1. Fase inspirasi. Fase ini merupakan fase kontraksi otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Mari kenali juga infeksi pada saluran pernapasan kita
Infeksi saluran pernapasan atau respiratory tract infections adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan manusia. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri atau virus. Ada dua jenis infeksi saluran pernapasan berdasarkan letaknya, yaitu infeksi saluran pernapasan atas dan bawah.
upper respiratory tract infections (URI/URTI) terjadi pada rongga hidung, sinus, dan tenggorokan. Beberapa penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran pernapasan atas adalah pilek, sinusitis, tonsillitis, dan laringitis. Sedangkan Infeksi saluran pernapasan bawah atau lower respiratory tract infections (LRI/LRTI) terjadi pada jalan napas dan paru-paru. Beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam infeksi ini adalah bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia.
Infeksi saluran pernapasan dapat dialami oleh segala usia. Meski demikian, kondisi ini lebih rentan diderita oleh anak-anak karena sistem pertahanan tubuh mereka terhadap virus penyebab infeksi belum terbentuk.

Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan

Beberapa jenis virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, di antaranya adalah Influenza dan Parainfluenza, Thinoviruses, Epstein-Barr Virus (EBV), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Streptococcus grup A, Pertussis, serta Diphteria. Sedangkan beberapa jenis virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah, di antaranya adalah Influenza A, Human metapneumovirus (hMPV), Respiratory syncytial virus (RSV), Varicella-zoster virus (VZV), H. influenzae, Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, Enterobacteria dan bakteri anaerob.
Orang yang sehat dapat tertular infeksi saluran pernapasan setelah menghirup percikan air liur yang mengandung virus atau bakteri yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk atau bersin. Selain dari kontak langsung, penularan juga bisa terjadi secara tidak langsung dengan diperantarai oleh benda-benda yang sudah terpapar virus atau bakteri dari penderita infeksi saluran pernapasan.

Gejala Infeksi Saluran Pernapasan

Gejala infeksi saluran pernapasan atas dapat berupa batuk, hidung tersumbat, pilek, bersin-bersin, nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit kepala, serta demam. Gejala-gejala tersebut biasanya berlangsung selama 3 hingga 14 hari. Sedangkan gejala infeksi saluran pernapasan bawah dapat berupa batuk berdahak, sesak napas, mengi, dan demam. Pada anak-anak dan bayi, gejala lain yang mungkin timbul, adalah sulit makan, rewel, dan gangguan tidur.

Monday, January 22, 2018

Jenis Penyamak Nabati pada Acasia Decurrens

Lurinfo Update lagi nih, kali ini saya akan update soal jenis bahan penyamak Nabati, Penyamak Nabati adalah Jenis Bahan Penyamak kulit yang berasal dari Tumbuh-tumbuhan, diantaranya dari kulit kayu ( Babakan ) , Kayu, Daun, Buah, Akar.
Di Negeri kita indonesia Banyak sekali loh Bahan penyamak nabatinya, Namun disini kita saya uraikan Beberapa jenis bahan penyamak Nabati yang biasa / sering kita jumpai dan dipakai perusahaan penyamakan kulit serta yang banyak dikenal oleh Masyarakat.


  • Akasia ( Acasia Decurrens )
Kulit Kayu Akasia ini sering dipakai pada perusahaan penyamakan kulit, pohon ini biasanya tumbuh dengan baik ditempat yang tinggi Kurang kebih 300-1100m .
saya ulas juga Cara pengembang biakannya :
Sebelum Mulai menanam Kayu Akasia alangkah baiknya bijinya tadi dibakar bersama Daunnya, lalu Biarkan tumbuh tak teratur, baru kemudian setelah agak besar diadakan penjarangan bisa juga di budidayakan dengan persemaian.
Kulit kayu Akasia baru bisa dipanen setelah berumur 8 Tahun, karena jika kurang dari umur 8 tahun pengandung zat penyamaknya masih sangat sedikit, begitu pula jika umur pohonnya lebih dari 8 tahun, kandungan zat penyamaknya akan berkurang. jadi pastikan jika ingin memanen pohon Akasia ini sebagai penyamak nabati kalian lakukan saat umur pohon mencapai 8 tahun.
Kulit kayu yang dipakai adalah kulit dari Batangnya saja, karena zat penyamaknya tinggi sedangkan kulit pada cabang dan rantingnya tidak terpakai, karena kadar zat penyamaknya kurang begitu tinggi. jadi kurang Ekonomis jika akan di Sarikan.
Kulit kayu Akasia yang sudah kering akan menjadi sangat keras, warnanya pun berubah menjadi Hitam keunguan di Bagian dalamnya, serat seratnya pun panjang.
dari kulit kayu basah biasanya menghasilkan 50% kulit kayu kering udara, yang siap disarikan.

Kandungan Zat penyamak Kulit Akasia :
  • ± 50% Zat penyamak
  • ± 7-8% Zat bukan penyamak
  • ± 1% Gula
Sifat-sifat zat Penyamak :
  • Zat penyamak mudah keluar ( Mudah larut dalam air dingin ) atau disarikan
  • Mempunyai daya penyamak yang tepat
  • Baik untuk Menyamak segala macam kulit
  • Dapat dicampur dengan semua bahan penyamak Nabati lainnya
  • Sifat kulit yang disamak dengan babakan Akasia ialah : Baik, kuat, Berisi, warna muda, cukup lemas
Ekstrak dari kulit akasia dinamakan mimosa Ekstrak, Ekstrak atau sari adalah hasil penyarian ( Ekstrasi ) dengan Air dingin atau air panas.
Ada 2 Macam Ekstrak :
  • Yang berbentuk powder ( Bubuk )
  • Yang berbentuk padatan ( Solid )
Kedua bentuk tersebut didapat dengan proses penguapan atau kimiawi.
Ekstrak dari Akasia ini biasanya tidak disulfitasi, produsen terbesar dari Mimosa Ekstrak adalah Afrika Selatan.
Ekstrak Akasia Mengandung :
  • ± 63% zat penyamak
  • ± 16% zat bukan penyamak
  • ± 19,5% air
  • ± 1% Ampas
Sifat sifat Mimosa Ekstrak :
- Pada umumnya sama dengan sari Babakan Akasia
- Untuk melarutkan biasanya dipakai air yang dipanaskan dengan suhu 40-50° Celcius.
- Mimosa Ekstrak ada juga yang disulfitasikan oleh pabrik atau oleh sipemakai sendiri, dengan maksud meningkatkan daya larut, warna kulit yang disamak menjadi lebih muda.
   Penggunaan Ekstrak padat pada umumnya untuk membuat larutan yang lebih pekat dari apa yang dapat tercapai dengan hasil penyarian langsung, larutan yang pekat antara lain untuk menanam atau mengisi kulit sol, hingga derajat penyamakan bertambah tinggi.
Daerah perkebunan akasia di indonesia ialah di jawa, yaitu :
Wonosobo, Dieng, Solo, Malang, Banyumas, Boyolali, Magetan dan Lain-lainnya